Monday, October 26, 2009

Not Everyone Here


(click for bigger picture)

I made this piece and add it with some excerpt from incubus' song 'The Warmth' to remind myself that not everyone here is that fucked up and cold lol ;)

Saturday, October 24, 2009

The Room

Another photorealistic render, interior design.


(Click for bigger picture)

'Tolerance'

His (Henry Wakow) opinion that feminism is an attempt to destabilize society is found in his 'Cruel Hoax: Feminism and the New World Order.

 "'Tolerance' shames us into giving up our humanity. Let's resist by strengthening our identities: heterosexuality, nation, religion and race, respecting but not deferring to others. The real tolerance does not come from erasing differences but in upholding them, in loving others for their unique qualities, and being proud of our own."

-Henry Wakow-

Friday, October 23, 2009

The IKEA kitchen

Here I recreated the IKEA kitchen and render them photorealistic. I included the wire, pre render version. 
Have a look :)




 
(Click for bigger images)

Thursday, October 22, 2009

Adidas - The 12th Man

I think these posters by Adidas are genious lol  =D




(Click for larger picture)

Wednesday, October 14, 2009

ALHAMDULILLAH! REBUILD INDONESIA!

Alhamdulillah, walaupun pihak Maxima tetep ngeyel syuting dengan si Miyabi, akhirnya si Miss XXX Miyabi ngga jadi datang ke Indonesia!!!! Kalau pun filmnya udah jadi ngga usah ditonton lah, kacangan, ngga kreatif, ngumbar sensasi dan aroma porno, dan yang pasti akan semakin merusak generasi muda kita, yang emang udah ditepi jurang.

Ayo rame-rame bangun INDONESIA, REBUILD INDONESIA!!! TOLAK PORNOGRAFI, PORNO AKSI DAN RELATIFISME yang mereka usung. 
Masa sih mereka yang nolak RUU pornografi dan porno aksi masih bilang: Sebatas apa sih yang bisa dibilang porno? Masa sih kalo hanya belahan dada sama paha itu porno? Masa sih disebut porno? itu kan seni? (seni???) dan masa, masa lain yang sesat dan sarat dengan nilai relatif. 
saya jadi penasaran, ini yang pada nentang RUU pornografi dan pornoaksi udah baligh apa belum ya?

Posisi saya bertentangan dengan semua pihak yang nolak RUU pornografi dan pornoaksi itu. Menurut saya mereka mungkin NGGA MENGERTI, atau HANYA IKUT-IKUTAN, atau TERJEBAK PADA NILAI 'MODERN' ala BARAT atau apalagi ya? Nilai absolut mengenai kesalahan hal tersebut udah sangat jelas ko' dalam AL_QUR'AN dan HADITS.


"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang". (Q.S. Al-Ahzab (33) : 59)

" ...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka,..." (Q.S. An-Nur (24) : 31 


(read here:  

http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/10/13/e191418/maaf.miyabi.tak.diterima.di.indonesia
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/10/13/e174803/ketua.mui.muka.miyabi.porno
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/10/13/e135933/soal.miyabi.didi.petet.sebut.selera.rendahan)

Tuesday, October 13, 2009

Alhamdulillah

Alhamdulillah, akhirnya Si Kambing Jantan - Raditya Dika mengundurkan diri jadi penulis film "Menculik Miyabi"

'Sebagai pemilik nama yang dikait-kaitkan dengan rencana film kontroversial MENCULIK MIYABI yang menghadirkan Maria Ozawa, Raditya Dika merasa ada yang perlu diluruskan. Menurutnya, ia sama sekali bukan orang yang berinisiatif untuk mendatangkan bintang porno asal Jepang tersebut...(read more: http://id.news.yahoo.com/kplg/20091013/ten-raditya-dika-lepas-menculik-miyabi-51d3def.html)

Friday, October 9, 2009

Membongkar Kesesatan Syiah

Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Al-Atsari, Lc.
Syariah, Manhaji, 12 – Februari – 2004, 01:05:04


Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan Islam dan kelompok Syi’ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Namun jika ditelusuri -terutama dari sisi aqidah- perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan.


Apa Itu Syi’ah?
Syi’ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. (Tahdzibul Lughah, 3/61, karya Azhari dan Tajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi. Dinukil dari kitab Firaq Mu’ashirah, 1/31, karya Dr. Ghalib bin ‘Ali Al-Awaji)
Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karya Ibnu Hazm)
Syi’ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, kelompok ini terpecah menjadi lima sekte yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah (Rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat, dan Isma’iliyyah. Dari kelimanya, lahir sekian banyak cabang-cabangnya. (Al-Milal Wan Nihal, hal. 147, karya Asy-Syihristani)
Dan tampaknya yang terpenting untuk diangkat pada edisi kali ini adalah sekte Imamiyyah atau Rafidhah, yang sejak dahulu hingga kini berjuang keras untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Dengan segala cara, kelompok sempalan ini terus menerus menebarkan berbagai macam kesesatannya. Terlebih lagi kini didukung dengan negara Iran-nya.
Rafidhah , diambil dari yang menurut etimologi bahasa Arab bermakna , meninggalkan (Al-Qamus Al-Muhith, hal. 829). Sedangkan dalam terminologi syariat bermakna: Mereka yang menolak imamah (kepemimpinan) Abu Bakr dan ‘Umar c, berlepas diri dari keduanya, dan mencela lagi menghina para shahabat Nabi . (Badzlul Majhud fi Itsbati Musyabahatir Rafidhati lil Yahud, 1/85, karya Abdullah Al-Jumaili)
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu? Maka beliau menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar’.” (Ash-Sharimul Maslul ‘Ala Syatimir Rasul hal. 567, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)
Sebutan “Rafidhah” ini erat kaitannya dengan Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abu Thalib dan para pengikutnya ketika memberontak kepada Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan di tahun 121 H. (Badzlul Majhud, 1/86)
Asy-Syaikh Abul Hasan Al-Asy’ari berkata: “Zaid bin ‘Ali adalah seorang yang melebihkan ‘Ali bin Abu Thalib atas seluruh shahabat Rasulullah, mencintai Abu Bakr dan ‘Umar, dan memandang bolehnya memberontak1 terhadap para pemimpin yang jahat. Maka ketika ia muncul di Kufah, di tengah-tengah para pengikut yang membai’atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap Abu Bakr dan ‘Umar. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka ia katakan kepada mereka:

“Kalian tinggalkan aku?” Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan Rafidhah dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka “Rafadhtumuunii.” (Maqalatul Islamiyyin, 1/137). Demikian pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (13/36).
Rafidhah pasti Syi’ah, sedangkan Syi’ah belum tentu Rafidhah. Karena tidak semua Syi’ah membenci Abu Bakr dan ‘Umar sebagaimana keadaan Syi’ah Zaidiyyah.
Rafidhah ini terpecah menjadi beberapa cabang, namun yang lebih ditonjolkan dalam pembahasan kali ini adalah Al-Itsna ‘Asyariyyah.


Siapakah Pencetusnya?
Pencetus pertama bagi faham Syi’ah Rafidhah ini adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin Saba’ Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan.2
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Asal Ar-Rafdh ini dari munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran, pen). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia tampakkan sikap ekstrim di dalam memuliakan ‘Ali, dengan suatu slogan bahwa ‘Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa, pen).” (Majmu’ Fatawa, 4/435)


Sesatkah Syi’ah Rafidhah ?
Berikut ini akan dipaparkan prinsip (aqidah) mereka dari kitab-kitab mereka yang ternama, untuk kemudian para pembaca bisa menilai sejauh mana kesesatan mereka.


a. Tentang Al Qur’an
Di dalam kitab Al-Kaafi (yang kedudukannya di sisi mereka seperti Shahih Al-Bukhari di sisi kaum muslimin), karya Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub Al-Kulaini (2/634), dari Abu Abdullah (Ja’far Ash-Shadiq), ia berkata : “Sesungguhnya Al Qur’an yang dibawa Jibril kepada Muhammad  (ada) 17.000 ayat.”
Di dalam Juz 1, hal 239-240, dari Abu Abdillah ia berkata: “…Sesungguhnya di sisi kami ada mushaf Fathimah ‘alaihas salam, mereka tidak tahu apa mushaf Fathimah itu. Abu Bashir berkata: ‘Apa mushaf Fathimah itu?’ Ia (Abu Abdillah) berkata: ‘Mushaf 3 kali lipat dari apa yang terdapat di dalam mushaf kalian. Demi Allah, tidak ada padanya satu huruf pun dari Al Qur’an kalian…’.”
(Dinukil dari kitab Asy-Syi’ah Wal Qur’an, hal. 31-32, karya Ihsan Ilahi Dzahir).
Bahkan salah seorang “ahli hadits” mereka yang bernama Husain bin Muhammad At-Taqi An-Nuri Ath-Thabrisi telah mengumpulkan sekian banyak riwayat dari para imam mereka yang ma’shum (menurut mereka), di dalam kitabnya Fashlul Khithab Fii Itsbati Tahrifi Kitabi Rabbil Arbab, yang menjelaskan bahwa Al Qur’an yang ada ini telah mengalami perubahan dan penyimpangan.


b. Tentang shahabat Rasulullah
Diriwayatkan oleh Imam Al-Jarh Wat Ta’dil mereka (Al-Kisysyi) di dalam kitabnya Rijalul Kisysyi (hal. 12-13) dari Abu Ja’far (Muhammad Al-Baqir) bahwa ia berkata: “Manusia (para shahabat) sepeninggal Nabi, dalam keadaan murtad kecuali tiga orang,” maka aku (rawi) berkata: “Siapa tiga orang itu?” Ia (Abu Ja’far) berkata: “Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Ghifari, dan Salman Al-Farisi…” kemudian menyebutkan surat Ali Imran ayat 144. (Dinukil dari Asy-Syi’ah Al-Imamiyyah Al-Itsna ‘Asyariyyah Fi Mizanil Islam, hal. 89)
Ahli hadits mereka, Muhammad bin Ya’qub Al-Kulaini berkata: “Manusia (para shahabat) sepeninggal Nabi dalam keadaan murtad kecuali tiga orang: Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Ghifari, dan Salman Al-Farisi.” (Al-Kafi, 8/248, dinukil dari Asy-Syi’ah Wa Ahlil Bait, hal. 45, karya Ihsan Ilahi Dzahir)
Demikian pula yang dinyatakan oleh Muhammad Baqir Al-Husaini Al-Majlisi di dalam kitabnya Hayatul Qulub, 3/640. (Lihat kitab Asy-Syi’ah Wa Ahlil Bait, hal. 46)
Adapun shahabat Abu Bakr dan ‘Umar, dua manusia terbaik setelah Rasulullah , mereka cela dan laknat. Bahkan berlepas diri dari keduanya merupakan bagian dari prinsip agama mereka. Oleh karena itu, didapati dalam kitab bimbingan do’a mereka (Miftahul Jinan, hal. 114), wirid laknat untuk keduanya:

Ya Allah, semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Muhammad dan keluarganya, laknatlah kedua berhala Quraisy (Abu Bakr dan Umar), setan dan thaghut keduanya, serta kedua putri mereka…(yang dimaksud dengan kedua putri mereka adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah dan Hafshah)
(Dinukil dari kitab Al-Khuthuth Al-‘Aridhah, hal. 18, karya As-Sayyid Muhibbuddin Al-Khatib)
Mereka juga berkeyakinan bahwa Abu Lu’lu’ Al-Majusi, si pembunuh Amirul Mukminin ‘Umar bin Al-Khaththab, adalah seorang pahlawan yang bergelar “Baba Syuja’uddin” (seorang pemberani dalam membela agama). Dan hari kematian ‘Umar dijadikan sebagai hari “Iedul Akbar”, hari kebanggaan, hari kemuliaan dan kesucian, hari barakah, serta hari suka ria. (Al-Khuthuth Al-‘Aridhah, hal. 18)
Adapun ‘Aisyah dan para istri Rasulullah  lainnya, mereka yakini sebagai pelacur -na’udzu billah min dzalik-. Sebagaimana yang terdapat dalam kitab mereka Ikhtiyar Ma’rifatir Rijal (hal. 57-60) karya Ath-Thusi, dengan menukilkan (secara dusta) perkataan shahabat Abdullah bin ‘Abbas terhadap ‘Aisyah: “Kamu tidak lain hanyalah seorang pelacur dari sembilan pelacur yang ditinggalkan oleh Rasulullah…” (Dinukil dari kitab Daf’ul Kadzibil Mubin Al-Muftara Minarrafidhati ‘ala Ummahatil Mukminin, hal. 11, karya Dr. Abdul Qadir Muhammad ‘Atha)
Demikianlah, betapa keji dan kotornya mulut mereka. Oleh karena itu, Al-Imam Malik bin Anas berkata: “Mereka itu adalah suatu kaum yang berambisi untuk menghabisi Nabi  namun tidak mampu. Maka akhirnya mereka cela para shahabatnya agar kemudian dikatakan bahwa ia (Nabi Muhammad  ) adalah seorang yang jahat, karena kalau memang ia orang shalih, niscaya para shahabatnya adalah orang-orang shalih.” (Ash-Sharimul Maslul ‘ala Syatimirrasul, hal. 580)


c. Tentang Imamah (Kepemimpinan Umat)
Imamah menurut mereka merupakan rukun Islam yang paling utama3. Diriwayatkan dari Al-Kulaini dalam Al-Kaafi (2/18) dari Zurarah dari Abu Ja’far, ia berkata: “Islam dibangun di atas lima perkara:… shalat, zakat, haji, shaum dan wilayah (imamah)…” Zurarah berkata: “Aku katakan, mana yang paling utama?” Ia berkata: “Yang paling utama adalah wilayah.” (Dinukil dari Badzlul Majhud, 1/174)
Imamah ini (menurut mereka -red) adalah hak ‘Ali bin Abu Thalib  dan keturunannya sesuai dengan nash wasiat Rasulullah . Adapun selain mereka (Ahlul Bait) yang telah memimpin kaum muslimin dari Abu Bakr, ‘Umar dan yang sesudah mereka hingga hari ini, walaupun telah berjuang untuk Islam, menyebarkan dakwah dan meninggikan kalimatullah di muka bumi, serta memperluas dunia Islam, maka sesungguhnya mereka hingga hari kiamat adalah para perampas (kekuasaan). (Lihat Al-Khuthuth Al-‘Aridhah, hal. 16-17)
Mereka pun berkeyakinan bahwa para imam ini ma’shum (terjaga dari segala dosa) dan mengetahui hal-hal yang ghaib. Al-Khumaini (Khomeini) berkata: “Kami bangga bahwa para imam kami adalah para imam yang ma’shum, mulai ‘Ali bin Abu Thalib hingga Penyelamat Umat manusia Al-Imam Al-Mahdi, sang penguasa zaman -baginya dan bagi nenek moyangnya beribu-ribu penghormatan dan salam- yang dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa, ia hidup (pada saat ini) seraya mengawasi perkara-perkara yang ada.” (Al-Washiyyah Al-Ilahiyyah, hal. 5, dinukil dari Firaq Mu’ashirah, 1/192)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Minhajus Sunnah, benar-benar secara rinci membantah satu persatu kesesatan-kesesatan mereka, terkhusus masalah imamah yang selalu mereka tonjolkan ini.


d. Tentang Taqiyyah
Taqiyyah adalah berkata atau berbuat sesuatu yang berbeda dengan keyakinan, dalam rangka nifaq, dusta, dan menipu umat manusia. (Lihat Firaq Mu’ashirah, 1/195 dan Asy-Syi’ah Al-Itsna ‘Asyariyyah, hal. 80)
Mereka berkeyakinan bahwa taqiyyah ini bagian dari agama. Bahkan sembilan per sepuluh agama. Al-Kulaini meriwayatkan dalam Al-Kaafi (2/175) dari Abu Abdillah, ia berkata kepada Abu Umar Al-A’jami: “Wahai Abu ‘Umar, sesungguhnya sembilan per sepuluh dari agama ini adalah taqiyyah, dan tidak ada agama bagi siapa saja yang tidak ber-taqiyyah.” (Dinukil dari Firaq Mu’ashirah, 1/196). Oleh karena itu Al-Imam Malik ketika ditanya tentang mereka beliau berkata: “Jangan kamu berbincang dengan mereka dan jangan pula meriwayatkan dari mereka, karena sungguh mereka itu selalu berdusta.” Demikian pula Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Rafidhah dalam persaksian palsu.” (Mizanul I’tidal, 2/27-28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)


e. Tentang Raj’ah
Raj’ah adalah keyakinan hidupnya kembali orang yang telah meninggal. ‘Ahli tafsir’ mereka, Al-Qummi ketika menafsirkan surat An-Nahl ayat 85, berkata: “Yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah raj’ah, kemudian menukil dari Husain bin ‘Ali bahwa ia berkata tentang ayat ini: ‘Nabi kalian dan Amirul Mukminin (‘Ali bin Abu Thalib) serta para imam ‘alaihimus salam akan kembali kepada kalian’.” (Dinukil dari kitab Atsarut Tasyayyu’ ‘Alar Riwayatit Tarikhiyyah, hal. 32, karya Dr. Abdul ‘Aziz Nurwali)


f. Tentang Al-Bada’
Al-Bada’ adalah mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka berkeyakinan bahwa Al-Bada’ ini terjadi pada Allah . Bahkan mereka berlebihan dalam hal ini. Al-Kulaini dalam Al-Kaafi (1/111), meriwayatkan dari Abu Abdullah (ia berkata): “Tidak ada pengagungan kepada Allah yang melebihi Al-Bada’.” (Dinukil dari Firaq Mu’ashirah, 1/252). Suatu keyakinan kafir yang sebelumnya diyakini oleh Yahudi4.
Demikianlah beberapa dari sekian banyak prinsip Syi’ah Rafidhah, yang darinya saja sudah sangat jelas kesesatan dan penyimpangannya. Namun sayang, tanpa rasa malu Al-Khumaini (Khomeini) berkata: “Sesungguhnya dengan penuh keberanian aku katakan bahwa jutaan masyarakat Iran di masa sekarang lebih utama dari masyarakat Hijaz (Makkah dan Madinah, pen) di masa Rasulullah , dan lebih utama dari masyarakat Kufah dan Iraq di masa Amirul Mukminin (‘Ali bin Abu Thalib) dan Husein bin ‘Ali.” (Al-Washiyyah Al-Ilahiyyah, hal. 16, dinukil dari Firaq Mu’ashirah, hal. 192)


Perkataan Ulama tentang Syi’ah Rafidhah
Asy-Syaikh Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili di dalam kitabnya Al-Intishar Lish Shahbi Wal Aal (hal. 100-153) menukilkan sekian banyak perkataan para ulama tentang mereka. Namun dikarenakan sangat sempitnya ruang rubrik ini, maka hanya bisa ternukil sebagiannya saja.
1. Al-Imam ‘Amir Asy-Sya’bi berkata: “Aku tidak pernah melihat kaum yang lebih dungu dari Syi’ah.” (As-Sunnah, 2/549, karya Abdullah bin Al-Imam Ahmad)
2. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)
3. Al-Imam Malik dan Al-Imam Asy-Syafi’i, telah disebut di atas.
4. Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu orang Islam.” (As-Sunnah, 1/493, karya Al-Khallal)
5. Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi, dan Rafidhi atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh -red). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hal. 125)
6. Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari shahabat Rasulullah , maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita haq, dan Al Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah adalah para shahabat Rasulullah . Sungguh mereka mencela para saksi kita (para shahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Al-Kifayah, hal. 49, karya Al-Khathib Al-Baghdadi)
Demikianlah selayang pandang tentang Syi’ah Rafidhah, mudah-mudahan bisa menjadi pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk bagi pencari kebenaran…Amin.



www.asysyariah.com

Tuesday, October 6, 2009

Boikot Si Kambing Jantan bag.2

Berikut ini adalah artikel yang membahas tentang J-Rocks dan tanggapan mereka tentag kedatangan Miyabi. Semuanya saya ambil dari kompas.com (http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/10/03/e092909/j-rocks.berharap.bertemu.miyabi). Semua comment dari pembaca juga saya masukin disini. Artikel ini saya tutup sama kutipan dari Bapak Adian Husaini.
Selamat membaca ;)



J-Rocks Berharap Bertemu Miyabi
Sabtu, 3/10/2009



JAKARTA, KOMPAS.com "Siapa sih pria yang tak mengenal Maria Ozawa a.k.a. Miyabi?" Begitulah jawaban spontan para personel grup band J-Rocks saat ditanya Kompas.com mengenai rencana kedatangan bintang porno asal Jepang itu ke Indonesia, saat ditemui di Crowne Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (2/10).

Ketiga personelnya, yaitu Iman (vokal), Sony (gitar), Anto
n (drum), bahkan terang-terangan berharap bisa bertemu dengan Miyabi, yang rencananya akan beradu akting di Indonesia lewat film Menculik Miyabi.

"Kaget sih pas begitu tahu dia mau bikin film. Memang sempat pro-kontra tapi kalau kita cowok seneng sih dia mau datang sekalian memastikan imajinasi fantasi kita," seloroh Anton. "Dia (Miyabi) idola semua pria. Enggak munafik sih, kita kalau bisa ketemu sekalian," timpal Iman.

Melongok ke belakang, baik Anton maupun Iman sudah mengetahui Miyabi sejak lama. "Kita sudah lama tahu Miyabi dari komunitas kita karena kita lelaki yang normal dan kita akui dia cantik," aku Anton.

Namun, menyikapi pro-kontra yang berkembang di publik, ketiga personel J-Rocks mengutarakan bahwa kedatangan Miyabi tidak akan membawa pengaruh negatif. "Sekarang kembali ke personalnya. Kalau mau bikin film, biarin aja, kecuali dia ke sini main film porno," ucap Anton. "Tapi buat kita, kalau dia datang ya senang banget," timpal Iman. "Kimochi (selamat datang) Miyabi," pungkas Sony. (C7-09)

Comments

gw rasa kita gak perlu bikin masalah ini jadi gede... yah seburuk2nya tamu, wajib disambut dan diberi pelayanan yang sebaik2nya... lagian klo dy (MO) kesini emank kenapa? gak boleh? emank negeri ini punya nenek moyang lw? klo sudah muak sama negeri ini, pergi ajah... susah amat... gw cinta indonesia, jangan suudzon sama orang yang cuma lw liat dari pekerjaan dan kebiasaannya ajah...
Posted by: geri | Senin, 5 Oktober 2009 | 14:27 WIB
Kalau begitu saya hanya ingin boikot J-Rock. Sudah muak dengan negeri ini yang tak punya keteladanan
Posted by: alfay | Senin, 5 Oktober 2009 | 12:45 WIB
bagus jg idenya ..............
Posted by: fafan | Senin, 5 Oktober 2009 | 11:14 WIB
Bukti Degradasi Moral, mulai pada titik terendah. Tuhan Berikanlah Bencana lebih besar....biar mereka sadar akan kekuasaan dan hukummu.
Posted by: kean | Senin, 5 Oktober 2009 | 10:40 WIB
wkwkwkwkw... seRu jG tUh, kiRa2 bKL maSuk iNfotaInmeNt gaG tuH yah...
Posted by: mat | Senin, 5 Oktober 2009 | 07:55 WIB

idiihh,,kayak miyabi aj pingin ketemu...
Posted by: musim | Senin, 5 Oktober 2009 | 06:52 WIB
kimochi koq slamat datang seh??? gw stju smw cwo pasti sneng kl miyabi dtg.. gk ush muna....
Posted by: geje | Senin, 5 Oktober 2009 | 06:01 WIB
Masalahnya bukan munafik atau ngga, lagian kucing mana yg ngga suka ikan. Tapi perempuan kan wajib nutup aurat (paling ngga utk negara kita ini hrs sopan), terlebih lg perintah agama, trus apa mau dibilang munafik jg??!! Apa ngga ada selain Miyabi??, bayangin dampaknya kalo dia datang kemari. Orang yg belum tau pasti penasaran. Buka google, ketik miyabi, blarrrr....apa ngga nambah tuh orang yg terjerembab ke sarang miyabi???!!! Udah mending kita bikin kreasi yg kreatif dan inovatif aja, jgn yg hanya ingin bikin sensasi dan hanya disekitar selangkangan aja okey.. Hidup J-rock, jgn plagiat lg ah.. -peace-
Posted by: Spike | Minggu, 4 Oktober 2009 | 22:00 WIB
jangan sampe deh dia kesini...,,takutnya dia cari teman disini untuk diajak ke jepang untuk main film blu
Posted by: Galank | Minggu, 4 Oktober 2009 | 21:25 WIB
wew!!! gw ikut setuju nih... kalo ada yang suka bilang aja!!! kaga usah muna... hari gini juga pake ribut masalah simple, toh dateng juga buadd maen film... bukan jual diri...
Posted by: theo | Minggu, 4 Oktober 2009 | 03:58 WIB
saya juga sukaaaaaa miyabi.. welcome to indonesia!
Posted by: suryaningratt | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 21:44 WIB
be cool..miyabi's way better than noordin m top and his henchmen!!
Posted by: moh bakrie | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 21:42 WIB
sok jepang...lagu plagiat,...(-.-)q lame
Posted by: justpassingby | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 17:47 WIB
Buat J Rock, aku doain kalian terkena AIDS, biar pada dicabut segera sama malaikat maut. kalian memang bukan orang munafik. hidup J Rock.
Posted by: tegas | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 17:34 WIB
g pa2 sech datang ke indonesaia dari pada cm liat di film.....
Posted by: suroto | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 17:01 WIB
J-rock...cool..lu gak munafik and asik bgt!!!
Posted by: rika | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 16:45 WIB
miyabi singgah kerumah ya !!
Posted by: iwan | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 16:26 WIB
kimochi itu selamat datang? salah kali pak
Posted by: iisan | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 11:13 WIB
ahaha.. Gimana kalo kalian bikin soundtrack buat filmnya..Kan cocok dengan aliran Jpop kalian.. Coba aja contact produsernya.. LOL
Posted by: adit | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 11:03 WIB
Harus berpikiran positif thinking....
Posted by: Roy | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 10:53 WIB


"...Pada setiap zaman, manusia selalu terbelah sikapnya dalam menyikapi kebenaran. Ada yang menjadi pendukung kebenaran dan ada pendukung kebatilan. Yang ironis, di era kebebasan sekarang ini, ada orang-orang yang sebenarnya tidak memahami persoalan dengan baik, ikut-ikutan bicara. Pada 29 September 2009 lalu, dalam perjalanan kembali ke Jakarta, di tengah malam, saya mendengarkan  pro-kontra masyarakat tentang rencana kedatangan seorang artis porno dari Jepang ke Indonesia. Si artis itu kabarnya akan main film di Indonesia. Yang ajaib, banyak sekali pendengar radio tersebut yang menyatakan dukungannya terhadap kedatangan artis porno tersebut. Kata mereka tidak ada alasan untuk melarangnya, karena dia bukaan teroris. Suara MUI yang keberatan dengan rencana kedatangan artis tersebut, menjadi bahan ejekan. Sungguh begitu sukses setan dalam menipu manusia, sehingga perbuatan-perbuatan bejat dipandang indah; sebaliknya perbuatan baik malah dipandang jahat"

Semoga hidayah, petunjuk dan pertolongan Allah senantiasa tercurah untuk kita semua.
Amiin.